STOP DIABETES |
Diabetes
mellitus berasal dari kata Yunani diabaínein, yang berarti “tembus” atau
“pancuran air”, dan dari kata Latin mellitus yang berarti “rasa manis”.Di
Indonesia (dan negara berbahasa Melayu) lebih dikenal sebagai kencing
manis. Diabetes
Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah
(hiperglisemia) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama
setelah makan.
Semua
jenis diabetes mellitus memiliki gejala yang mirip dan komplikasi pada
tingkat lanjut. Hiperglisemia sendiri dapat menyebabkan dehidrasi dan
ketoasidosis. Komplikasi jangka lama termasuk penyakit
kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab
utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan,
serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan
risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol
kadar gula darah buruk.
Penyebab
Agar
lebih memahami diabetes, sangat penting untuk terlebih dahulu memahami
proses normal dari metabolisme makanan.
Beberapa
hal yang terjadi ketika makanan dicerna:
- Gula atau yang
disebut glukosa masuk kedalam aliran darah. Glokosa merupakan sumber
bahan bakar utama bagi tubuh.
- Organ tubuh yang
disebut pankreas memproduksi insulin. Peranan dari insulin adalah
mengangkut glukosa dari darah menuju otot, lemak, dan sel-sel hati,
dimana akan digunakan sebagai bahan bakar.
Penderita
diabetes memiliki kadar gula darah yang tinggi. Ini disebabkan karena
pankreas tidak dapat memproduksi insulin ataupun otot, lemak dan sel-sel
hati tidak merespon insulin secara normal. Ataupun kedua - duanya.
Sebuah
analogi yang cukup pas menggambarkan hal ini disampaikan oleh Mistra dalam
bukunya 3 Jurus Melawan Diabetes Mellitus. Mistra menganalogikan hormon
insulin sebagai sopir angkutam umum sebuah kota. Jika para
supir angkutan kota mogok massal, orang-orang akan berkumpul ditepi
jalan menanti jasa angkutan. Orang-orang (calon penumpang) ini diibaratkan
sebagai gula dalam darah. Jika hormoninsulin tidak ada atau sedikit
jumlahnya maka gula yang ada dalam drah tidak dapat terangkut
sehingga menyebar diseluruh pembuluh darah.
Secara
umum, asupan gula dalam darah disimpan dalam hati. Di sini diolah menjadi
glikogen. Jika tubuh memerlukan, hati akan mengeluarkan dan mengolah
kembali menjadi glukosa. Bagi orang normal, sebanyak apapun konsumsi
gula tidak mengganggu organ tubuh. Namun, tidak demikian bagi diabetesi.
Jika buang air kecil, airnya agak kental dan terasa manis.
Ini dikarenakan banyaknya gula yang berada dalam darah. Gula tersebut
dibersihkan dan dikumpulkan dalam kandung kemih oleh ginjal.
WHO
telah mendefenisikan 3 jenis diabetes:
Diabetes Tipe 1, biasanya
tediagnosa sejak usia kanak-kanak. Tubuh penderita hanya sedikit
menghasilkan insulin atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin,
oleh karena itu untuk bertahan hidup penderita harus mendapat suntikan
insulin setiap harinya. Tanpa pengaturan harian, kondisi
darurat dapat terjadi.
Diabetes Tipe 2, lebih
umum ditemui daripada type 1 dan mencapai 90% atau lebih dari seluruhj
kasus diabetes. Biasanya terjadi di usia dewasa. Pada tipe-2
ini, pankreas tidak cukup membuat insulin untuk menjaga level gula
darah tetap normal, seringkasili disebabkan tubuh tidak merespon dengan
baik terhadap insulin tersebut. Kebanyakan orang tidak menyadari
telah menderita dibetes tipe-2, walaupun keadaannya sudah menjadi
sangat serius. Diabetes type 2 sudah menjadi umum dialami di dunia maupun
di Indonesia, dan angkanya terus bertambah akibat gaya hidup yang tidak
sehat, kegemukan dan malas berolahraga.
Gestational diabetes, adalah
kondisi gula darah yang tinggi yang terjadi pada masa kehamilan, terjadi
pada orang yang tidak menderita diabetes. Umunnya akan kembali normal
setelah masa kehamilan.
Diabetes
Melitus menempati urutan ke-4 dalam ranking pembunuh manusia. Kongres
Federasi Diabetes International tahun 2003 menyebutkan bahwa sekitar
194 Juta orang di dunia menderita penyakit ini. Di Indonesia sendiri
tercatat 2,5 juta orang dan diperkirakan akan terus bertambah.
Banyak
faktor resiko diabetes, termasuk diantaranya:
- Ayah atau Ibu,
saudara laki-laki atau perempuan yang menderita diabetes (faktor
keturunan)
- Kegemukan
- Usia diatas 45 tahun
- Gestational
diabetes atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 Kg
- Tekanan darah tinggi
- Angka Triglycerid
(salah satu jenis molekuk lemak) yang tinggi
- Level kolesterol yang tinggi
- Gaya hidup modern
yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan instan.
- Perokok
- Stress
Asosiasi
Diabetesi Amerika (ADA) merekomendasikan untuk melakukan pengecekan
terhadap diabetes minmal setiap tiga tahun sekali bagi orang dewasa. Untuk
yang beresiko tinggi dianjurkan untuk lebih sering lagi.
Gejala :
Diabetes Tipe-1:
- Rasa haus yang sering
- Sering buang air kecil
- Berat badan yang
terus turun, namun selera makan terus tinggi
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
Diabetes tipe 2:
- Cepat merasa lapar dan haus
- Sering buang air
kecil terutama pada malam hari
- Gampang lelah,
sering merasa mengantuk.
- Penglihatan kabur
- Sering kesemutan
terutama pada kaki dan tangan
- Kehilangan berat
badan dengan cepat tanpa usaha apapun
- Gatal-gatal pada kelamin luar
- Gairah seksual
menurun dan cenderung impotensi
- Jika terkena
infeksi, sembuhnya lama.
Sumber: http://rumahdiabetes.com
http://arjoena.com
Salam Hangat Dari Bloger Jakarta
Alat Kesehatan dan Laboratorium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang berhubungan dengan artikel, yg ada komentar yg mengarah ke spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.